Friday, November 27, 2015

Terimakasih, Para Guruku

Sumber : kotabogor.co.id
Tanggal 25 November 2015, lapangan Sempur Bogor terlihat ramai dipenuhi oleh orang-orang berseragam. Saya melihat selintas mengikuti kecepatan angkot yang saya tumpangi melewati lapangan itu. Ternyata, dari dekat terlihat bahwa mereka adalah kumpulan murid dan guru. Mereka berbaris rapi dalam formasi upacara. Para murid menggunakan seragam batik masing-masing sekolah, sedangkan para guru menggunakan batik hitam putih bermotif bunga-bunga dan lingkaran bertuliskan P G R I. Ya, telah kita ketahui bahwa hari itu adalah peringatan Hari Guru Nasional sekaligus hari lahir PGRI, Persatuan Guru Republik Indonesia.

Betapa hebatnya para Guru di Indonesia ini, sampai-sampai ada hari khusus yang ditetapkan untuk memperingatinya. Bahkan, tak hanya di Indonesia. Hampir seluruh Negara di Dunia, memiliki Hari Guru. Tanggalnya berbeda-beda setiap Negara. Misalnya, Indonesia 25 November, Amerika Serikat Minggu pertama di bulan Mei, Filipina 5 Oktober, India 5 September (selengkapnya, boleh baca di Wikipedia). Perbedaan tanggal tersebut dilatarbelakangi oleh sejarah yang berbeda. Satu hal yang sama dari hal ini adalah bahwa, peringatan Hari Guru dimaksudkan untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru atas jasa-jasa besarnya.

Maka dari itu, mendapati diri saya ini adalah mantan guru, saya merasa sangat bersyukur. Alhamdulillahirobbil ‘alaamiin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah menakdirkan saya menjalani proses pembelajaran hidup melalui profesi guru, tepatnya di SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu. Terimakasih, untuk guru-guru di sekolah ini yang telah menjadi sahabat sekaligus guru buat saya yang saat itu sedang belajar menjadi guru. Saya bersyukur karena baru tersadar bahwa dulu saya pernah menjalani profesi yang sangat mulia dan dihormati dunia, #semoga juga dihormati di alam akhirat. Aamiin.

Saya #agak merasa sedih, karena profesi saya sekarang tidak ada yang memperingatinya. Tapi biarlah, karena ini sebagian dari cita-cita yang pernah saya tuliskan. Masa’ saya harus menyesal gara-gara ini? Hehe.. Yang jelas, saya harus merasa lebih bersyukur dan otimis. Alasan isengnya adalah, karena seorang dosen kalau sudah mencapai gelar tertingginya, yaitu Profesor, maka akan kembali disebut “Guru”, bahkan ada embel-embel ”Besar” di belakangnya, yaitu “Guru Besar”.

Pertanyaannya, apakah dosen yang telah kembali bergelar guru (+Besar) ini juga punya hak dan kewajiban merayakan Hari Guru Nasional? Hemm..ini bukan hal penting untuk di bahas. Yang pasti, jelas ada perbedaan antara guru dan dosen, dimana ini semua tertuang dalam sebuah Undang-Undang yang disebut Undang-Undang Guru dan Dosen (UU No 14 Tahun 2005).

Perbedaan antara guru dan dosen menurut Undang-undang tersebut terletak pada tugasnya. Guru adalah seorang pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Pasal 1 ayat 1). Sedangkan, Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 ayat 2). Karena itulah dikenal istilah Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Dari definisi yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut dapat disimpulkan bahwa, seorang guru lebih focus pada tugas mengajar dan mendidik sehingga selain peserta didik mendapatkan transformasi ilmu pengetahuan juga mendapatkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan. Sedangkan, dosen lebih focus pada tugas mentransfomasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa sehingga menghasilkan orang-orang yang professional di bidangnya.

Jadi, sebenarnya, kalau dianalisa lebih dalam, antara guru dan dosen memiliki tugas dan peran yang sama-sama mulia. Dan kemuliaan dari profesi ini sesungguhnya akan benar-benar didapatkan oleh para guru maupun dosen apabila tugas yang diembannya dijalankan dengan sepenuh hati dan kesungguhan. Karena jika tidak, kemuliaan dari sebuah profesi ini akan luntur oleh ketidakmampuan orang-orangnya dalam menjaga amanah yang diemban. Hal ini sebenarnya, tak hanya bagi para guru dan atau dosen. Apapun profesinya, kemuliaan akan diperoleh apabila tugas yang diemban dalam profesi tersebut dijalankan sepenuh hati.

Oleh karena itu, sebagai manusia yang banyak kekurangan di mana-mana sudah sepatutnya agar selalu memohon ampun dan bimbingan Tuhan, agar dibantu dan dijaga dalam mengemban tugas-tugas profesinya. Wujud nyata dari hal ini adalah selalu belajar berbenah diri. Mari menjadi guru pembelajar, sehingga dapat melahirkan insan pembelajar.

Terakhir, dalam momen peringatan Hari Guru Nasional, saya mengucapkan terimakasih tak terhingga, kepada guru-guruku : guru TK ku yang hanya seminggu (lupa namanya TK apa), guru SD ku (SD No 18 Sukamakmur, Putri Hijau, Bengkulu Utara) yang selama enam tahun membimbing dan menghargaiku sebagai seorang murid dan manusia, guru SMP ku (SLTPN 3 Putri Hijau, Bengkulu Utara) yang telah mengajariku ilmu yang lebih tinggi dan memberikan kesempatan bagiku untuk memacu prestasi, dan guru SMA ku (SMU N 1 Putri Hijau, Bengkulu Utara) yang telah memberikan kesempatan bagiku berkembang dan mendorongku menjadi maju. Kemudian, terimakasih kepada Dosenku di Universitas Bengkulu yang telah mengantarkanku pada cita-cita, dan terimakasih kepada Dosenku di Institut Pertanian Bogor yang telah membekaliku ilmu untuk mempertangungjawabkan dan mensyukuri cita-cita. Serta, terimakasih kepada Guru-guru Ngajiku, yang telah mengajariku membaca kitab suci tuntunan hidup dari Illahi, dan mengajariku agama sebagai pedoman dalam menunaikan tugas-tugas kemanusiaan. Semoga, jasa-jasa Anda semua dibalas oleh Allah SWT berupa tabungan amal untuk investasi di akhirat yang bunganya akan terus mengalir sepanjang masa. Selamat Hari Guru Nasional 2015.

----------------------------------------------------------------
Bogor, 27 November 2015
Tuanputrie
@Chi_Square05


No comments:

Post a Comment