Friday, February 10, 2023

Lebih Produktif dengan Bantuan ChatGPT

Hai semua! Bagaimana kabarmu hari ini? Ada yang baru yang ingin saya bagikan buat kamu.

Sudahkah kalian mendengar tentang ChatGPT?

Ya, ini adalah model AI yang sedang populer belakangan ini dan membuat banyak orang terkesan. Apakah kalian pernah merasa seperti tidak cukup waktu untuk menyelesaikan semua tugas dan aktivitas yang harus dilakukan sehari-hari? Atau merasa seperti harus mengorbankan kualitas untuk menyelesaikan tugas dengan cepat? Maka, kini saatnya untuk mencoba ChatGPT.

ChatGPT adalah model AI yang dapat membantu kita meningkatkan produktivitas dalam hidup kita. Kemampuan ChatGPT untuk memahami dan memproses informasi yang kompleks membuatnya sangat berguna bagi kita yang memiliki jadwal padat. Ini adalah solusi yang sempurna bagi kita yang ingin hidup lebih produktif, efektif, dan efisien.

Dengan bantuan ChatGPT, kita bisa mempercepat proses dan membuat waktu untuk hal-hal yang lebih penting dalam hidup kita. Misalnya, ChatGPT dapat membantu kita dalam membuat jadwal harian, mencatat informasi penting, membuat presentasi, dan banyak lagi. Kemampuan ChatGPT untuk mengerjakan berbagai tugas membuat hidup kita jauh lebih mudah dan menyenangkan.

Jadi, jangan ragu untuk mencoba ChatGPT dan rasakan manfaatnya sendiri. Ini adalah era dimana teknologi memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari dan ChatGPT adalah salah satu buktinya. Ayo, cobalah hidup lebih produktif dengan bantuan ChatGPT sekarang juga!

Keunggulan ChatGPT

Berikut adalah beberapa keunggulan ChatGPT yang bisa kamu rasakan. 

  1. Kecepatan dan keakuratan

ChatGPT adalah model AI yang sangat cepat dalam memproses informasi dan mengerjakan tugas. Ini berarti bahwa kita dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan jika kita melakukannya sendiri. ChatGPT memiliki kemampuan untuk memproses informasi secara real-time sehingga kita tidak perlu khawatir lagi dengan keterlambatan dalam menyelesaikan tugas.

  1. Kemampuan memahami dan memproses informasi yang kompleks

ChatGPT memiliki kemampuan untuk memahami dan memproses informasi yang kompleks. Ini berarti bahwa ChatGPT dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas yang rumit dan membutuhkan analisis yang mendalam. Misalnya, ChatGPT dapat membantu kita dalam membuat laporan keuangan atau melakukan analisis data.

  1. Kemampuan untuk membantu mengerjakan berbagai tugas

ChatGPT dapat membantu kita dalam mengerjakan berbagai tugas, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Misalnya, ChatGPT dapat membantu kita dalam membuat jadwal harian, mencatat informasi penting, membuat presentasi, membantu memerikan informasi penting yang kamu butuhkan, dan masih banyak lagi. Kemampuan ChatGPT untuk mengerjakan berbagai tugas membuat hidup kita jauh lebih mudah dan menyenangkan.

Jadi, keunggulan ChatGPT antara lain adalah kecepatan dan keakuratan, kemampuan memahami dan memproses informasi yang kompleks, dan kemampuan untuk membantu mengerjakan berbagai tugas. ChatGPT adalah solusi yang sempurna bagi kita yang ingin hidup lebih produktif, efektif, dan efisien.

Cara Menggunakan ChatGPT untuk Meningkatkan Produktivitas

Gampang banget kok pakai ChatGPT buat bikin hidup kita jadi lebih produktif! Cara pakainya juga nggak ribet, cukup ikuti beberapa langkah ini:

  1. Buka website yang menyediakan fitur ChatGPT. Banyak pilihan, soalnya ChatGPT udah sangat populer sekarang.
  2. Start chatting! ChatGPT siap membantumu mengerjakan apapun yang kamu butuhkan. Cukup kasih tau tugas-tugas apa yang harus dikerjain dan ChatGPT akan membantumu mengaturnya dengan cepat dan akurat.
  1. ChatGPT juga bisa membantu mencari informasi. Kamu bisa tanya "Berapa harga tiket pesawat ke Jakarta?" atau "Apa sih manfaat dari olahraga setiap hari?". Bahkan pertanyaan-pertanyaan sulit, ilmiah, bisa dikerjakan oleh GPT dengan mudah. Kita tinggal memprosesnya agar menjadi lebih baik.
  2. Jangan ragu buat nanya ke ChatGPT apapun yang kamu butuhkan. Semakin sering kamu pakai ChatGPT, kamu akan semakin terbiasa dan produktif .
  3. Nikmati hasilnya! Dengan bantuan ChatGPT, kamu bisa mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat. Kamu juga bisa fokus ke tugas-tugas penting dan nikmati hidup yang lebih produktif.

Itu dia cara gampang pakai ChatGPT buat hidup jadi lebih produktif. Intinya, ChatGPT akan banyak membantu kita memberikan informasi sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.

 Keterbatasan ChatGPT

Eits, tapi jangan salah pikir ya kalau ChatGPT bisa ngelakuin semua pekerjaan tanpa ada keterbatasan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pakai ChatGPT, nih:

  1. Batasan Kemampuan: ChatGPT memang hebat, tapi tetap ada batasan kemampuannya. Misalnya, ChatGPT gak bisa ngerasain atau ngerasain juga gak bisa. Jadi, sebaiknya jangan berharap ChatGPT bisa ngelakuin hal-hal yang memerlukan indera atau pengalaman.
  2. Keamanan dan privasi data: Saat pakai ChatGPT, kita harus waspada soal keamanan dan privasi data. Jangan sampai menceritakan data pribadi kitadi chat sehingga bisa bocor atau disalahgunakan.

Itu dia beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pakai ChatGPT. Meski ada keterbatasan dan hal-hal yang perlu diperhatikan, tapi kalau kita pakai dengan bijak, ChatGPT bisa jadi solusi untuk hidup yang lebih produktif.

 

Finally, saya pengen bilang bahwa ChatGPT memang dapat menjadi solusi yang sangat berguna bagi para pekerja, pelajar, atau siapa saja yang ingin hidup lebih produktif. Kemampuannya dalam membantu mengerjakan berbagai tugas membuat kita tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang seharusnya bisa dikerjakan dengan lebih cepat.

Maka dari itu, jika kamu belum mencoba ChatGPT, segeralah mencobanya! Cara menggunakannya pun cukup mudah, kamu hanya perlu memastikan bahwa kamu menggunakan sumber yang terpercaya dan memahami kebijakan privasi yang berlaku.

Dengan memanfaatkan kemampuan ChatGPT, kamu dapat menghemat waktu dan tenaga, sekaligus mempermudah hidup kamu. Jangan ragu untuk memulai sekarang juga!

Thursday, February 9, 2023

Tips Lulus Beasiswa Luar Negeri

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu untuk membangun masa depan yang cerah. Namun, biaya pendidikan yang tinggi seringkali menjadi hambatan bagi banyak orang untuk mencapai impian mereka. Oleh karena itu, beasiswa luar negri menjadi alternatif yang sangat baik bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Beasiswa luar negri memberikan kesempatan bagi siswa dan mahasiswa untuk belajar dan tinggal di luar negeri, meningkatkan keterampilan bahasa mereka, dan memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Beasiswa ini juga memberikan dukungan finansial bagi mereka yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membiayai studi mereka.

Namun, proses pendaftaran beasiswa luar negri bisa sangat kompetitif dan membutuhkan usaha keras dan persiapan yang matang. Calon beasiswa harus memenuhi kriteria dan kualifikasi yang dibutuhkan, serta meyakinkan pihak penyedia beasiswa bahwa mereka layak menerima beasiswa tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi para calon beasiswa untuk memahami tips dan trik yang dapat membantu mereka lulus beasiswa dan memperoleh dana yang dibutuhkan untuk studi mereka. Dengan mempertimbangkan dan menerapkan tips yang tepat, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk lulus beasiswa dan memulai studi di luar negeri.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda lulus beasiswa luar negri:

  1. Baca persyaratan dan kriteria beasiswa dengan cermat: Pastikan Anda memahami persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa tersebut.
  2. Buat rencana studi yang matang: Buat rencana studi yang jelas dan memperlihatkan bagaimana beasiswa akan membantu Anda mencapai tujuan akademis dan profesional Anda.
  3. Buat aplikasi yang memukau: Aplikasi Anda harus memukau dan memperlihatkan bagaimana Anda memenuhi kriteria dan kualifikasi yang dibutuhkan. Buat aplikasi Anda menonjol dengan menunjukkan bagaimana Anda unik dan berbakat.
  4. Latihan dan praktek interviu: Latihan dan praktek interviu dengan orang-orang yang Anda kenal dan percayai. Ini akan membantu Anda menjadi lebih percaya diri dan siap untuk menjawab pertanyaan saat wawancara.
  5. Tunjukkan minat dan dedikasi Anda: Tunjukkan minat dan dedikasi Anda terhadap topik dan bidang studi yang akan Anda pelajari. Jelaskan bagaimana beasiswa ini akan membantu Anda memperluas pengetahuan dan membantu Anda dalam membangun masa depan yang lebih baik.
  6. Periksa dan perbaiki aplikasi Anda dengan cermat: Pastikan Anda memeriksa dan memperbaiki aplikasi Anda dengan cermat sebelum mengirimkannya. Cek spelling, tata bahasa, dan kesalahan gramatikal agar aplikasi Anda terlihat profesional dan memukau.

Dengan mempertimbangkan dan menerapkan tips ini, Anda akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk lulus beasiswa luar negri. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari teman, keluarga, atau mentor, atau berkonsultasi dengan konselor beasiswa. Selalu ingat bahwa beasiswa luar negri adalah kesempatan yang sangat berharga dan akan membantu Anda mencapai tujuan akademis dan profesional Anda. Jadilah proaktif dan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan. Dengan usaha keras dan persiapan yang matang, Anda akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk lulus beasiswa dan memulai studi di luar negeri.





Wednesday, October 12, 2022

Menjaga Perasaan, Pentingkah?

Kamu memendam perasaan cinta sama seseorang, trus kamu diam-diam aja karena kamu nggak berani untuk menyatakan cinta kepadanya. Artinya, perasaan yang kamu rasain ke dia itu kamu biarin ada di hati dan kamu ngejaga itu meskipun hati kamu resah gelisah sepanjang masa.

Itukah yang namanya “menjaga perasaan”?

Hemm…

Bukan, teman…

Maksud saya pada tulisan kali ini bukan menjaga perasaan seperti itu.. Hehe…

Saya lagi pengen ngomongin topik tentang menjaga perasaan yang situasinya kayak begini nih. Simak baik-baik ya… yang konsentrasi bacanya… jangan ngelamunin dia aja…!

Contoh pertama.

Seorang adik tiba-tiba mengeluh ke kakaknya yang lagi asyik makan di meja makan.

“Duh..mbak… perutku kok skrg gendut sih… padahal aku makannya nggak banyak loh…”

Si kakak ini langsung berhenti makan. Dia mbatin, si adek ini klo ngomong nggak pake mikir ya. Udah tau kakaknya ini gendut, dia ngeluh-ngeluh sama kakak yang gendut.

“Dek, kamu harus rajin senam tuh kayak dulu..” kakaknya jawab gitu.

Kemudian,besok-besoknya, si adik ini ngeluh lagi ke kakaknya. Emang dasar ini adik manja sih. Dikit-dikit ngeluh.

“Duh, mbak.. ini jerawat ku kok ga ilang-ilang sih… males banget lihat muka kalo lagi ada jerawat gini…” Dia ngomong di depan kakaknya sambil mencet2in jerawat di depan cermin. Dan karena dia sibuk ngurusin jerawatnya, dia ga tau tuh kalo minggu-minggu itu si kakak juga lagi berjerawat. Tapi, si kakak karena ngerasa bersyukur-bersyukur aja, dia nggak pernah mengeluhkan jerawat ini..

Sambil bercanda dia menjawab,

“Hemm.. dek… Kamu ga lihat apa kalo mbak juga lagi berjerawat. Tapi mbak santai aja tuh. Lagipula, kamu mengeluhkan sesuatu ke orang yang punya masalah yang lebih berat. Apa nggak sama aja dengan nyindir namanya itu… Ngeluhin masalah gendut ke mbak yang lebih gendut dari kamu. Ngeluhin jerawat disaat mbak lagi banyak jerawat begini… itu bener-pener penghinaan namanya dek…hahaha. Sudahlah mengeluh. Syukuri aja yang sedang kamu alami. Kalo nggak mau gendut ya rajin olahraga, diet, dll. Kalo ga mau jerawatan ya rajin bersihin muka…”

Si kakak jawab sambil bercanda karena dia memang nggak begitu musingin masalah2 sepele begitu…

Dalam contoh ini kita bisa tau kan bahwa si adik ini nggak bisa menjaga perasaan kakaknya. Dia nggak berfikir bahwa seandainya dia ngomong begitu ke orang lain bisa jadi orang lain akan tersinggung. Untung aja dia cerita ke kakaknya.

Contoh kedua.

Ada seorang mahasiswa. Saat ujian dia merasa tidak bisa mengerjakan. Dan hasil ujiannya memang nggak begitu bagus. Katakanlah dapat nilai 45. Lalu, dia bercerita ke temannya.

“Ya ampuun…ujian aku kemarin dapat nilai jelek bangeeet… Masa dari 10 soal aku cuman dapet nilai 45… Masih jauh di bawah rata-rata kelas lagi… “ dan seterusnya dia menyesalkan keadaan itu, dia terus bercerita tentang sulitnya soal ujian itu, dia nggak ngerti materinya, dia merasa nggak mampu, dan lain-lain..

Padahal tau nggak, si temannya itu, teman tempat dia bercerita itu tuh, sebenarnya lagi sedih juga karena ujiannya gagal. Nilainya jauh lebih kecil dari teman itu, Cuman dapat nilai 12, untuk matakuliah yang berbeda. Sedangkan si teman yang dapat nilai 45 tadi itu nggak ada nanya-nanya sama sekali tentang bagaimana ujian temannya itu. Dia sibuk menceritakan keadaannya saja tanpa berfikir orang tempat dia bercerita itu sedang mengalami kondisi yang lebih buruk. Tentu, hati si teman tadi bisa tambah nelongso kan dengar keluhan seperti itu. Dalam hati dia membatin, "Dapat nilai 45 aja udah merasa jatuh begitu, apalagi aku ya..?"

Dalam contoh ini, jelas kan bahwa si mahasiswa yang dapat nilai 45 ini nggak bisa menjaga perasaan temannya yang dapat nilai 12.

Nah, contoh-contoh kayak begini nih sering kita jumpai kan ya. Bahkan bisa jadi pernah juga kita alami. Atau bisa juga kita yang melakukannya..

Contoh lainnya tentu masih banyak lagi. Bisa jadi, masalah menjaga perasan orang tua, menjaga perasaan dosen, menjaga perasaan mahasiswa, menjaga perasaan sahabat, kekasih, tetangga, dan lain sebagainya..

Masalah menjaga perasaan tentu sangat terkait dengan yang namanya relationship. Kalo nggak ada relationship, tidak ada yang namanya “menjaga perasaan”. Seperti relationship antara anak dengan orang tua. Seorang anak harus bersikap sedemikian rupa sehingga orang tuanya nggak kecewa, nggak terluka, dll. Ya kan? Nah…sikap yang dilakukan oleh seorang anak dalam rangka membuat hati orang tuanya agar tidak kecewa atau terluka ini diantaranya ada yang tergolong “menjaga perasaan” orang tua. 

Dalam konteks relationship yang lain pun sama. Apabila kita bersikap yang membuat orang lain (yang ada relationship dengan kita) itu terluka, atau sakit hati gitu, atau jadi sedih, itu artinya kita tidak menjaga perasaannya.

Nah, seberapa penting kah kita menjaga perasaan orang lain yang terlibat dalam suatu relationship dengan kita? 

Menurut saya adalah tergantung seberapa respeknya kita dengan hubungan itu, seberapa hormatnya kita pada hubungan itu, dan seberapa berartinya hubungan itu bagi kita.

Seorang murid terkadang bersikap “nggak sopan” terhadap guru karena dia tidak menganggap hubungan dengan gurunya itu sesuatu yang penting. Dia tidak respek terhadap gurunya, sehingga dia tak berfikir bahwa sikapnya itu bisa membuat perasaan sang guru menjadi terganggu.
Begitu juga dalam konteks hubungan yang lain.

Apalagi hubungan dengan orang tua dan hubungan dengan orang yang kamu anggap spesial lainnya. Jangan sampai kita bersikap yang bisa membuat hatinya terluka.

Mungkin bisa jadi, kamu melakukan sesuatu yang tidak salah. Tapi, dalam konteks your relationship, itu bisa bikin perasaannya terganggu nggak? Kalo iya, artinya kamu nggak menjaga perasaannya.

Jadi, kalo kamu menganggap hubunganmu dengan seseorang itu penting, dan kamu menganggap orang itu berarti dalam hidupmu, maka sebaiknya kamu juga bisa menjaga perasaannya… Menjaga perasaan itu sama aja kamu menjaga agar hubungan baik yang kamu jalani itu akan terus bertahan…

Saturday, December 28, 2019

Saat Anak tiba-tiba Ngambek

Sebuah catatan seorang ibu, 27 Desember 2019.

Hari ini saya mendapatkan laporan dari Bu Guru mengenai perilaku Hafizh di sekolah. Seperti biasa, saat menjemput Hafizh di sekolah, saya biasakan untuk bertanya, "Bagaimana hafizh hari ini? ada sesuatu ataukah aman-aman saja?" hehe.. Sebagai ibu yang sehari-harinya berkutat di dunia Statistika, tentu saja saya membutuhkan data yang akurat mengenai anak saya. Bu Guru menyampaikan bahwa hari ini Hafizh ngambek. Gara-garanya, dia tidak mau berdoa ketika mau makan. Singkat cerita, sudah dibujuk-bujuk dia tetap tidak mau, malah ngambek. Lalu Bu Guru memberikan waktu buat Hafizh menenangkan diri, dan setelah selesai, Bu Guru menghampiri Hafizh kembali. Hafizh pun bertanya, "Bu Guru marah ya?" Lalu Bu Guru menjawab, "Iya, Bu Guru marah karena Hafizh tidak mau membaca doa ketika mau makan..."  Bu Guru mengiyakan sambil tersenyum. Lalu Hafizh pun berinisiatif meminta maaf "Hafizh minta maaf". Bu Guru bilang, akhirnya Hafizh mau diajak berdoa, namun dia tidak mau bersuara, hanya mengangkat tangannya saja. Bu Guru sangat sabar menghadapi Hafizh.

Begitulah Hafizh. Dia sering merasa dimarah oleh orang lain, terutama sama Umminya. Dan jika dia sudah menyadari bahwa oranglain marah padanya, dia tak sungkan-sungkan minta maaf. Bagi saya, seorang ibu yang sangat menyayanginya, merasa terharu saat dia bener-bener bisa menyadari kesalahannya dan berani meminta maaf. Hal ini lumayan sering terjadi di rumah dengan Umminya. Mungkin karena Umminya sering capek karena pekerjaan dan lain-lain, sehingga kurang sabar dalam menghadapinya, mungkin menegur dengan cara yang mengejutkan atau kurang halus, sehingga drama pun terjadi. Dan bagaimanapun kisahnya, yang pasti, SAYA lah yang salah. 

Namun, ada juga kalanya, terkadang saat ngambek Hafizh tetap menganggap bahwa orang lain yang bersalah. Dalam hal ini dia merasa jadi korban. Nah, jika seperti ini anggapannya, maka dia dibujuk-bujuk dengan lembut pun tidak mudah luluh. Dan setelah saya amati, dia memang butuh waktu untuk menyelesaikan ngambeknya. Seperti yang dilakukan Bu Guru tadi. Daripada dibujuk-bujuk dan diperhatikan, mendingan beri dia waktu untuk menenangkan diri dan melampiaskan emosinya. Lalu tinggalkan.

Hal ini pun terjadi malam ini. Saat mau tidur, awalnya Hafizh enggan membaca doa mau tidur. Tidak taulah kenapa, mungkin dia sudah ngantuk. Yah, namanya anak-anak masih batita (belum tiga tahun umurnya), masih suka labil mood nya. Orang tua pun masih banyak yang begitu. hehe. Saya teringat kisah di sekolah tadi. Nah, berdasarkan pengalaman saya menangani Hafizh kalo saya sedang dalam kondisi emosi dan pikiran yang jernih, hehe, saya sentuh dia, saya ajak dia memandang saya, lalu saya katakan dengan lembut dan penuh cinta, "Hafizh sayang, lihat umi sini.." Saya balikkan kepalanya sampai benar-benar dia menghadap saya dan matanya memandang saya. Lalu dengan super duper lembut dan tersenyum saya bilang begini, "Hafizh anak ummi yang sholeh?" Aku sambil menatap matanya, tersenyum lebar, dan mengangguk. Anggukkan saya ini seperti gaya gravitasi yang menarik pikiran Hafizh agar memberi respon sesuai dengan kehendak saya. Saat dia masih diam, saya terus menarik pikirannya dengan berkata, "Iya kan..Mas Hafizh anak sholeh?" Aku pelankan dan mantabkan anggukanku". Lalu, spontan, berhasil....!! Dia ikut mengangguk dan tersenyum lucu dan manja seperti bayi. Ya, dia memang sering akting menjadi bayi. Hehe. Lalu kulanjutkan misiku, "Kalau begitu, ayo kita berdoa dulu sebelum tidur ya anak sholeh ummi....?" Dia pun menjawab "Yuuk.." Alhamdulillah..berhasil. Diapun membaca "Bismika Allahuma Ahya wa Amuut", lengkap dengan artinya. 

Saat mau tidur saya membiasakan Hafizh untuk membaca doa sebelum tidur, doa untuk orang tua, dan sahadat. Setelah itu, saya membaca surat alfatihah, al ikhlas, al falaq, an nas, dan ayat kursi. Dia mendengarkan. Nah, karena sudah terbiasa begitu, setelah membaca doa mau tidur dia langsung berkata, "Trus apa lagi..?" Maksud dia adalah membaca doa apalagi. Sayapun memberitahunya dengan semangat, "Doa untuk orang tua..". Aku memulai membacanya, dan selanjutnya dia minta membaca sendiri "Hafizh ah-a, Hafizh ah-a" , maksudnya, Hafizh aja..Hafizh aja... hehe dia belum bisa menyebut huruf 'j'. Diapun bisa membacanya, dengan agak tersendat ditengah, namun bisa menyelesaikan sampai akhir lengkap dengan artinya. Kalau di rumah, dia sudah hapal ngelotok arti doa untuk orang tua ini. Hehe.. gitu gitu ya nak... 

Nah, akhirnya, drama pun terjadi saat sedang membaca sahadat. Sejak menjelang tidur tadi, pas ganti baju dia menemukan koin, uang receh, di kasurnya. Dia sangat senang memainkan koin itu, dan dipegangnya terus sampai akan tidur. Nah, saat membaca sahadat, dia sambil memainkan koin dan menggigit-gigit koin tersebut. Begitu mengetahui hal ini, saya pun spontan menegurnya, "Sayang..eit..itu koinnya no digigit-gigit sayang..itu bahaya...nanti bisa tertelan.." Saya menegur dengan cara yang mengejutkan. Sepontan saja saya mencoba mengambil alih koin itu. ASTAGA, SAYA SALAH CARA. DIA NGAMBEK. Saking khawatirnya, saya berbicara dengan cara yang membuatnya merasa dimarah. Padahal, volume suara saya biasa saja, hanya intonasinya yang membuat dia terkejut dan merasa dimarahi. 
Dia lalu menarik diri, menjauh dari saya, dan berkata, "Aku ngga mau sama Bu Guru ah..". Oh iya, saat ganti baju menjelang tidur tadi, dia pura-pura sedang di sekolah, sehingga menganggap saya sebagai Bu Guru. Dia memang sering bermain peran seperti di sekolah, kamar nya dianggap sebagai sekolahnya. Dia memanggil saya Bu Guru. Saya terus memposisikan diri sebagai Umminya. Saya pun merasa bersalah. "Yah..sayang..ummi minta maaf. Karena koin ini bahaya kalau Hafizh gigit-gigit. Makanya, ummi nggak ngizinin Hafizh menggigit koin .. Maafin ummi donk sayang..." Dia tetap ga peduli. "Ah Bu Guru ngga baik, aku ngga mau sama Bu Guru". Dia masih memanggil saya sebagai Bu Guru. Saya terus mendekatinya, dan mencoba memeluknya, dia tidak mau. Saya sudah katakan kalo ini Ummi, Ummi yang bersalah. Namun, dia tetap tidak mau.

Abinya pun datang. Dan saya pura-pura bercerita kepada abi. "Abi, Hafizh sedang marah sama Ummi. Tadi kan Hafizh gigit-gigit koin, padahal itu kan bahaya ya Abi. Ummi tadi melarang Hafizh menggigit koin, tapi Hafizh malahan marah sama ummi?" 
Abipun pura-pura mendukung saya, "Oh iya.. itu sangat bahaya sayang. Kita nggak boleh menggigit koin..nanti bisa masuk mulut dan tertelan. Sini peluk abi..." Ternyata usaha ini tidak mempan juga. Saya mengambil tindakan ini hanya ingin menunjukkan bahwa pendapat saya ini memang benar, sehingga dia mestinya tidak memusuhi saya. Terima bahwa nasehat ini buat kebaikannya. Namun, dia tidak bisa menerima penjelasan dan penegasan apapun, termasuk dengan cara seperti ini.

Lalu dia mencoba bangun dan menuju ke dekat pintu, terduduk sedih. Saya sangat terharu. Ya ampun anak saya...betapa lembut hatinya ini. 

Saya lalu terinspirasi untuk mengeluarkan jurus ampuh, BERI DIA WAKTU. Saya mendekatinya dan berkata dengan lembut. "Jadi Hafizh marah sama Ummi?" Dia pun mengangguk. Seperti yang dilakukan Bu Guru di sekolah tadi siang, saya pun membiarkan dia menyelesaikan marahnya. "Ya sudah, kalau begitu, Hafizh selesaikan dulu ya marahnya. Ummi tunggu satu menit, kalau sudah selesai, Hafizh panggil ummi ya..." Anehnya, dia mengangguk. Ini berarti dalam keadaan dia ngambek begini, dia tetep bisa diajak berkomunikasi. Salut deh dengan sikapnya. Lalu, saya pun menjauh, dan mencoba berbaring, pura-pura hendak tidur. Belum juga setengah menit, dia sudah memanggil ummi. 

"Ummi.." panggilnya.
Hatiku girang bukan kepalang.
"Ya sayang. Hafizh sudah selesai marahnya sama Ummi?"
"Sudah.." katanya.

Kamipun berpelukan... dan dia mulai berbaring disampingku. Lalu, seperti biasa, saya mengajak Abi bercerita tentang masa ketika Hafizh masih dalam kandungan. Ini adalah cerita paling menarik bagi Hafizh. Dia senang ketika mendengarkan cerita tentang masa dia di dalam perut ummi dan saat dia masih bayi. Upaya ini sangat efektif untuk melupakan kesedihan dan kemarahannya. Diapun kembali ceria. Kemudian melanjutkan bacaan sahadatnya. 

Begitulah Hafizh. Hatinya sangat lembut. Dua hal yang saya pelajari dari dia, sebagai solusi yang selama ini paling efektif untuk menanganinya ketika ngambek atau tantrum, yaitu pertama, ajak dia berpandangan, lalu katakan dengan sangat lembut dan tersenyum, sehingga dia merasa aman dan nyaman dengan kita, bahwa dia adalah anak baik/sholeh/pintar/mandiri dll.. sesuai dengan case nya. Kedua, saat dia tidak bisa dibujuk, beri dia waktu untuk menuntaskan emosinya dan menenangkan diri. Dengan begini, dia akan merasa bahwa dia tidak perlu lama-lama emosi, karena nanti dia akan ditinggalkan oleh orang lain (dalam hal ini mungkin umminya, atau Bu Guru). Kemudian, dengan kita memberi kesempatan kepadanya untuk meredam emosi, saat kita sampaikan dengan cara yang lembut, dia akan merasa bahwa orang ini (umminya) sebenarnya baik padanya, jadi dia tidak boleh berlama-lama kehilangan orang ini.

Itulah kisah kasih saya dalam menghadapi Hafizh yang sedang dalam usia tantrum. Semoga bermanfaat buat yang membaca. Dan semoga, jika Hafizh membaca tulisan ini saat besar nanti, Hafizh mengerti bahwa Ummi love him very very much.... :)


@tuanputrie.cici , @pangeran.hafizh
-Bogor-