Wednesday, November 11, 2015

Pahlawan Kehidupan

Sumber : fajar.co.id
Kemarin, 10 November, adalah peringatan hari pahlawan. Sebuah peringatan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Suatu perjuangan yang sangat berharga nilainya demi mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu merdeka dari kedzoliman penjajah.

Hari ini, sepatutnya kita semua sebagai warga negara Indonesia, hendaklah merenung dan menghayati akan makna perjuangan para pahlawan pendahulu kita. Apa sebenarnya tujuan yang ingin dicapai dari sebuah kemerdekaan itu? Jika kita buka lagi kitab Undang-Undang Dasar 1945, di bagian pembukaan disebutkan bahwa tujuan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Suatu cita-cita yang sangat besar dan mulia. Oleh karenanya, kita sebagai generasi yang hidup di zaman yang telah merdeka dari penjajahan bangsa lain, hendaknya bersyukur dengan cara terus berjuang melanjutkan perjuangan mereka mengisi kemerdekaan ini.

Berjuang mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dirumuskan dalam UUD 45 afalah suatu kewajiban bagi kita semua. Karena faktanya, meskipun Indonesia sudah merdeka dari tangan penjajah, namun sejatinya kita belum sepenuhnya merdeka. Kita masih terjajah oleh kekerdilan pemikiran diri sendiri dan juga pola pikir masyarakat. Buktinya adalah masih maraknya kebodohan, kemiskinan, dan kemalasan yang ada di negeri ini. Pahlawan adalah orang yang rela mengorbankan jiwa raga dan harta benda untuk mencapai suatu cita-cita mulia.

Pahlawan adalah orang yang gigih berani melakukan perubahan dari kondisi yang buruk menjadi kondisi yang baik. Jadi, semua kita adalah pahlawan, dan bahkan, harus menjadi pahlawan.

Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat menjalankan tugas sebagai pahlawan di zaman yang sudah modern itu?

1. Tanamkan dalam hati sanubari, sebuah tekad yang kuat, bahwa kita adalah pahlawan. Minimal untuk diri sendiri dan keluarga. Tugasnya adalah merubah pola pikir bahwa kita punya tanggungjawab untuk memperbaiki tatanan masyarakat menjadi lebih baik. Yaitu, memberantas kemiskinan dan kebodohan. Baik itu miskin secara ekonomi maupun miskin akhlak. Baik itu bodoh secara intelektual maupun secara mental. Kita bertanggungjawab memperbaiki semua itu.

2. Lalukan perubahan mulai dari diri sendiri. Rubah kebiasaan buruk dari hal yang sekecil-kecilnya menjadi hal yang baik. Perlahan-lahan namun kontinu. Kendalikan diri sebaik mungkin, agar dapat terwujud pribadi yang kokoh dan tangguh.

3. Lakukan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Baik untuk keluarga, teman, maupun masyarakat luas. Setiap hari harus memiliki kebaikan atau kemanfaatan untuk orang lain. Ketiga hal itu, lakukan secara berkesinambungan dan tingkaykan kualitasnya setiap hari. Jika semua orang melakukan hal demikian, pasti akan terbentuk tatanan masyarakat yang hebat. Jika smua orang menjadi pahlawan yang memberantas kemiskinan dan kebodohan, maka tak akan ada lagi orang miskin dan bodoh di dunia ini. Sehingga, masyarajat yang cerdas dan sejahtera yang hidup damai, tentram, dan makmur akan terwujud. Dengan demikian, akan tervapailah cita-cita bangsa Indonesia yang telah dirumuskan pahlawan pendahulu kita, sebagaimana tertuang dalam UUD 45 itu. []


______________________________________________________
Ini tulisan saya tahun 2013. Telah sy post di
http://www.kompasiana.com/cicisuhaeni/pahlawan-kehidupan_552a70eff17e61900ed623b0


No comments:

Post a Comment