Tuesday, March 10, 2015

Meme Bribda Dewi

Berkecimpung di dunia kampus, sehari-harinya berinteraksi dengan mahasiswa, banyak hal-hal konyol yang saya jumpai. Hal ini pun menggerakkan saya untuk ikut-ikutan membuat meme Bripda Dewi yang sangat heboh baru-baru ini.

Hehe..udah beberapa kali saya ikut menguji skripsi mahasiwa S1, entah itu jadi pembimbing ataupun penguji. Banyak hal lucu yang saya jumpai. Seringkali saat ditanya hal-hal dasar, mahasiswa justru tidak bisa menjawab. Padahal ini sangat penting sebagai bekal dasar seorang Sarjana di bidang ilmunya. Kecenderungannya, mahasiswa terlalu sibuk dengan teknis-teknis pengolahan data saja.  #Disitulah kadang saya merasa sedih :D

Yah.. kalo materi dasar itu dipelajarinya di semester awal-awal, wajar juga sih kalo ada yang lupa. Saya juga gitu :D. Tapi saat mau ujian skripsi, sebaiknya dipelajari juga materi-materi dasar yang terkait dengan topik skripsinya. Supaya tidak bikin sedih dosen pengujinya dan bikin malu dosen pembimbingnya..hehehe..
Nah, bagi mahasiswa yang belum ujian skripsi, saya kasih bocoran nih... persiapkan juga pemahaman anda mengenai dasar-dasar materi di bidang ilmu Anda, minimal yang terkait dengan topik skripsi. Manatau dosen pengujinya bener-benar nanya tentang itu. Sebaiknya memang sedia payung sebelum hujan, apalagi bagi Anda yang tinggal di Bogor, Kota Hujan. Hehe

Selain ujian skripsi, ngoreksi skripsi mahasiswa juga terkadang membuat saya sedih :D Sering saya menjumpai skripsi yang salah-salah ketik. Kalau sekedar salah ketik huruf, oke lah..dimaklumi. Namanya juga manusia. Hehe. Masalahnya ini salah menulis simbol matematika, misalnya simbol Chi Square itu kan Greek Letter mestinya, diketik pake Equation, eeh...ini diketik pake huruf X kapital dikuadratkan, jadinya X kuadrat donk. Padahal sebagai orang eksak mestinya sudah familiar dengan simbol-simbol matematika. #Disitulah kadang saya merasa sedih.


Ini pengalaman ngajar kelas besar, mahasiswanya 94 orang. Waktu belajarnya sore-sore jam 4 sampai jam 6. Matakuliahnya Teori Statistika. Kebayang kan gimana suasananya?

Beruntung ruangan yang dipake ruang bioskop, jadi yang duduk di belakang tetap terpantau dan mahasiswa masih bisa memperhatikan dengan jelas. Karena waktu belajarnya sore, tentu mahasiswa dan juga saya pun sudah lumayan capek. Apalagi kuliahnya teori, tepatnya adalah responsi (latihan soal-soal). So, saya mesti nyari metode pengajaran yang bisa bikin seru. Bagaimanapun capeknya ngajar di sore hari, saya tetap semangat. Belajar bersama dengan mahasiswa, semangat saya semakin terjaga. Makanya, saya berusaha untuk maksimal. Namun, namanya juga manusia, dari 94 orang tentu kondisinya beragam, ada yang segar, ada yang sudah loyo. Ada yang barangkali perutnya kenyang, ada juga yang bisa jadi lapar, atau sedang puasa. Nah, itulah, diantara 94 mahasiswa masih terdeteksi olah saya ada yang memejamkan mata dan terlihat pulas walaupun hanya beberapa menit saja. Padahal saya sedang semangat-semangatnya membahas soal. #Disitulah kadang saya merasa sedih. :D

Saya tinggal di tempat yang jauh dari lokasi kampus utama. Dari daerah tempat saya tinggal, ada bis kampus yang khusus antar jemput karyawan. Karena saya masih relatif baru, sopir-sopir bus ini banyak yang belum tau saya. Saat itu, saya pagi-pagi terburu-buru menuju ke tempat parkiran bus tersebut. Saya bertiga bersama teman-teman S2 yang jadi asisten parktikum juga. Saat saya menanyakan mana bis yang terlebih dahulu berangkat, eh..salah satu sopir berkata, "Maaf neng, ini khusus buat pegawai.."
Hiks hiks... #Disitu kadang saya merasa sedih. 

No comments:

Post a Comment